Kamis, 19 Juni 2014

Indah Pada Waktunya



Terkadang melakukan kilas balik masa lalu menjadi hiburan tersendiri. Kisah sedih, bahagia, unik, dan berbagai macam kisah lainnya mewarnai kehidupan kita. Ingatan tentang masa lalu juga menjadi pembuktian bahwa segala angan, harapan, cita-cita, mimpi –apapun namanya-- yang dahulu sempat terbersit di pikiran, telah terjawab di masa sekarang. Setiap individu memiliki beragam angan dalam hidupnya. Dan tentunya masing-masing akan mengusahakan agar apa yang diangankan dapat terwujud.
Dalam hidup, pastilah akan melalui proses kehidupan mulai masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam tiap masa, ada cerita berbeda tentang harapan kita. Ketika berada dalam masa kanak-kanak,  kita belum terlalu memikirkan tentang harapan di masa depan. Pola pikir tentang kehidupan belum terbuka lebar di masa itu. Coba saja tanya anak-anak di sekitar kita, ketika ditanyai tentang harapan, mereka bingung akan menjawab apa karena memang wawasan mereka masih terbatas.
Bahkan, anak usia sekolah dasar terkadang bingung saat ditanyai cita-cita. Sama halnya dengan saya ketika masa itu, ketika ditanyai tentang cita-cita, yang bisa saya katakan adalah ingin menjadi orang yang berguna bagi keluarga, nusa, dan bangsa. Padahal jawaban tersebut hanyalah alibi saya untuk menutupi kebingungan saya untuk menentukan cita-cita yang spesifik.
Saat beranjak remaja, pola pikir akan mulai terbuka. Mulailah muncul keinginan-keinginan yang ingin dicapai di masa depan. Dan ketika memasuki usia dewasa, pola pikir semakin matang dan kompleks sehingga memicu timbulnya harapan yang semakin beragam. Walaupun demikian, ada sebagian yang justru tak acuh terhadap mimpi yang pernah dirajutnya. Tidak sedikit orang yang menyesal karena telah mengabaikan masa lalu, yang seharusnya dipergunakan sebagai batu loncatan untuk meraih keberhasilan tetapi justru menghabiskannya dengan bermain-main.
Akan tetapi, ada pula orang yang mampu memegang teguh prinsip hidupnya, konsisten mengejar angannya hingga tercapailah harapannya di masa kini. Percaya ataupun tidak, semua yang kita peroleh saat ini merupakan hasil perbuatan yang kita lakukan di masa lalu –perbuatan sekecil apapun itu.
Ketika membicarakan tentang harapan, tentu ada sebagian yang tercapai dan sebagian lainnya tidak tercapai. Hal ini sangat tergantung pada kemampuan dalam memanfaatkan waktu yang kita miliki. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama yaitu 24 jam per hari untuk mewujudkan angan dan harapan masing-masing.  Jika tidak mampu memanfaatkannya dengan baik maka waktu akan terbuang sia-sia. Seperti yang diungkapkan Thomas Edison, “Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh manusia dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu.”
Dengan modal waktu itulah kita mampu meraih angan bahkan melebihi apa yang kita rencanakan. Dengan melakukan kilas balik masa lalu, kita mampu mengevaluasi diri terhadap angan kita di masa lampau. Apa yang pernah kita pikirkan dahulu, kini terkuak semua dan menjadi sebuah kenyataan hidup yang kita peroleh sekarang.
Saya pun menjadi teringat akan angan-angan tiga tahun lalu.  Saat itu saya sangat berharap untuk dapat lolos dalam USM STAN, muncul pula dalam pikiran saya tentang khayalan nanti ketika diterima di STAN mulai dari kehidupan perkuliahan kampus STAN, persahabatan dengan teman yang sama-sama merantau, hingga membayangkan tentang segala kesibukan sebagai mahasiswa STAN. Dahulu itu semua hanyalah angan-angan seorang siswa yang baru lulus SMA. Kini semua ini terjawab dan menjadi sebuah fakta. Ketika resmi menjadi mahasiswa STAN, saya pun menikmati ritme kehidupan di Kampus ini. Sebagian yang terjadi sesuai bayangan saya dahulu, dan sebagian lagi keliru. Memang benar bahwa kita tidak akan pernah tahu sebelum kita sendiri yang menjalani. Jika angan masa lalu terbukti di masa kini, maka bagaimana dengan angan masa kini? Ya, akan terjawab di masa datang.
Saya sebagai mahasiswa tingkat tiga, mulai memiliki angan-angan tentang bagaimana kehidupan nantinya setelah lulus STAN, misalnya tentang penempatan kerja.  Dua atau tiga tahun yang akan datang, ketika saya membaca ulang tulisan ini, mungkin saya sudah berada di suatu tempat yang sesuai dengan yang saya angankan –atau malah tidak sesuai. Semuanya hanya dapat dijawab oleh waktu. Semoga harapan-harapan yang terlambung dapat terjawab indah pada waktunya.
[Nuris Dian Syah]
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 PASKUSA
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top