Kamis, 19 Juni 2014

Kisah Perjalananku Menemukan "IMAN"


       Jauh sebelum memasuki Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), aku telah mengenal IMAN Education walaupun hanya sekedar nama. Aku tergabung dalam Bimbingan Belajar Jarak Jauh (BBJJ) STAN yang diselenggarakan organisasi tersebut. Aku memperoleh modul pembelajaran beserta soal-bahas USM STAN. Berbekal dari itulah, aku akhirnya mampu menembus USM STAN 2009.
       Ketika memasuki kampus STAN, aku berusaha mencari keberadaan IMAN Education. STAN EXPO yang menjadi ajang pengenalan organisasi kemahasiswaan juga belum menunjukkan keberadaan organisasi tersebut. Aku bertanya kepada senior tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya secara pasti. Akhirnya aku menemukan informasi bahwa IMAN Education merupakan bagian dari IMAN STAN (Ikatan Mahasiswa Nahdliyin). Itupun dari hasil searching google. Sejak saat itu aku sering membuka website IMAN STAN untuk mengenal lebih dekat organisasi tersebut.
       Sekian lama menjadi simpatisan pasif melalui dunia maya, akhirnya aku menemukan seseorang yang aktif di organisasi IMAN STAN. Aku memperoleh biodatanya dari data peserta Magang#14 Media Center STAN. Saat itu aku menjadi bagian dari kepanitian Magang#14. Kebetulan pula aku ditunjuk untuk menjadi LO magangers#14 dan Abdul Mabruri –pengurus IMAN STAN- menjadi salah satu dari sepuluh anak yang aku dampingi. Proses magang berlangsung sekitar 2 bulan. Aku berusaha profesional dalam memperlakukan magangers#14. Dari sini, aku dapat mengamati siapa saja magangers#14 yang memiliki motivasi dan semangat untuk menjadi mabeng Media Center STAN. Abdul Mabruri menjadi salah satu dari sekian magangers#14 yang bertahan hingga peliputan tabloid magang. Akan tetapi berdasarkan pengamatanku, dia cenderung terbebani ketika peliputan berlangsung. Aku pun membantunya secara proporsional. Di tengah proses peliputan, tak jarang pula aku menggali informasi tentang IMAN STAN. Banyak hal yang aku peroleh dari penjelasan Abdul Mabruri. Sejak saat itu, kami sering bertukar informasi. Hingga akhirnya proses peliputan dan Magang#14 pun berakhir. Dan berdasarkan keputusan bersama Media Center STAN, Abdul Mabruri dinyatakan tidak lolos menjadi mabeng Media Center STAN.
        Usai kegiatan magang#14, aku masih menggali informasi tentang IMAN STAN. Berbagai penjelasan dari Abdul Mabruri membuatku semakin tertarik untuk tergabung dalam organisasi IMAN STAN. Hingga akhirnya, aku menanyakan perihal syarat dan ketentuan untuk menjadi anggota IMAN STAN. Ternyata syarat dan ketentuannya cukup sederhana yaitu mengikuti kegiatan yang diselenggarakan IMAN STAN. Dengan  tekad yang kuat, aku melangkahkan kakiku untuk mengikuti salah satu kegiatan IMAN STAN. Tahap Awal, aku menghadiri kajian kitab Al-Hikam dan Fathul Ghorib yang diselenggarakan rutin setiap malam senin bertempat di musholah Nurul Jannah, Ceger. Aku meminta tolong Abdul Mabruri untuk mendampingiku selama beberapa pertemuan awal. Aku butuh penyesuaian diri di lingkungan baru. Sekitar dua bulan kemudian, aku mulai merasa nyaman berada di antara teman-teman baruku di IMAN STAN. Aku tak perlu lagi didampingi Abdul Mabruri untuk menghadiri kajian yang diasuh ustadz H. Bukhori.
        Beberapa bulan kemudian, aku mulai terlibat aktif di kegiatan IMAN STAN lainnya. Aku mengikuti kegiatan silaturrahmi ke pondok pesantren Nurul Iman. Aku beserta teman lainnya  bertemu dengan warga pondok pesantren dan berkeliling melihat kondisi lingkungan pondok. Kami juga memperoleh pengalaman baru terkait usaha-usaha yang dikelola oleh santriwan-santriwati misalnya pembuatan roti, air mineral, percetakan, pertanian, majalah islam, radio islam, dan lainnya. Usai silaturrahmi, kami melanjutkan rihlah ke Kebun Raya Bogor. Kami bisa mensyukuri keindahan alam yang diciptakan Allah SWT. Dengan kegiatan ini, kami semakin memupuk ukhuwah islamiyah. Betapa indahnya islam jikalau kita bersama-sama menegakkan ajaran islam yang sebenarnya.


       Seperti halnya organisasi lainnya, IMAN STAN juga melakukan regenerasi kepengurusan. Pengurus periode 2010/2011 telah mempersiapkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) untuk disampaikan saat kegiatan Muktamar IMAN STAN. Sebelum Muktamar dimulai, kami melaksanakan kajian rutin kitab Safinatun Najjah dan Ta’lim Mutta’alim yang diasuh ustadz Subkhan. Seusai kajian, sesegera mungkin dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan Muktamar IMAN STAN. Secara umum rangkaian kegiatan Muktamar meliputi penyampaian LPJ pengurus periode 2010/2011, penyampaian Visi Misi dan rencana Program Kerja dari kandidat ketua IMAN STAN periode 2011/2012, serta diakhiri dengan pemilihan dan penentuan ketua IMAN STAN perode 2011/2012. Muktamar IMAN STAN berakhir jam 12 malam dengan terpilihnya Bachtiar Azizi sebagai ketua IMAN STAN periode 2011/2012.
        Susunan kepengurusan baru dibentuk dengan Open Rekruitment pengurus IMAN STAN periode 2011/2012. Ada 6 bidang yang bisa dipilih yaitu bidang Dakwah, bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), bidang Dana Usaha (DANUS), bidang Publikasi Dokumentasi dan Kepustakaan (PDK), bidang Sosial Budaya (SOSBUD), dan bidang IMANISA. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti Open Rekruitment dengan memilih bidang dakwah. Alasanku memilih bidang dakwah bukan karena ilmu agamaku yang tinggi. Justru lebih dikarenakan ilmu agamaku yang masih rendah. Oleh karena itu, ketika tergabung di bidang dakwah, aku berharap bisa semakin termotivasi dan bersemangat dalam menuntut ilmu agama islam sebanyak-banyaknya sebagai bekal akhirat nanti. Kepengurusan baru terbentuk. Aku tergabung di bidang dakwah bersama Fahmi Rizka, Wika Wahyu, Khoirul Umam, dan Abdul Mabruri (sebagai Kepala Bidang).


        Kegiatan awal setelah terbentuknya pengurus baru adalah kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) IMAN STAN. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus baru guna meningkatkan kualitas pribadi dan wawasan pengetahuan. LDK dilaksanakan di masjid Al-Barkah dan Taman CD STAN. Pelaksanaannya cukup sederhana tetapi memberikan manfaat yang luar biasa. Kami dibagi beberapa kelompok. Aku sekelompok dengan Fahmi Rizka dan Akhmad Khizazi. Ada beberapa pos yang harus kami lewati. Setiap pos terdapat pengurus harian IMAN STAN yang memberikan pertanyaan, lalu mendiskusikan bersama, serta diakhiri dengan penjelasan penting yang disampaikan oleh penjaga pos. Penjaga pos saat itu antara lain Akhmad Fakhri, Khoirul Umam, Kunkun Suryadi, dan Faiq Habibi. Pos favorit menurutku adalah pos akidah yang dijaga oleh Khoirul umam. Aku benar-benar termotivasi dengan penjelasan yang disampaikannya. (Bersambung)

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 PASKUSA
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top